PERCATURAN MENUJU KE ARAH YANG SAMA? SIAPA??? TUAN TUAN NILAI LAH SENDIRI!!! |
Bismillah-hir-rahman-nir-rahim
Apakah itu Pulau Diego Gracia. Apakah pulau ini pernah didiami olih Al Masih Dajjal? Apakah pulau ini sama seperti yang diriwatkan olih Rasullulah s.a.w. pulau dimana 'terikat'nya Dajjal . Bilakala bumi Acheh ditengelami 'Tsunami' serta sebahagian dari pinggran laut Andaman menjadi mangsa sehingga ke Bangladash namun kedudukan 'pulau pilihan' ini terhindar dari ancaman tersebut walaupun berada selari dengan 'ayunan' Tsunami. Pelik dan menghairankan.
Diharap pembaca menilai sendiri apa yang diperturunkan disini untuk penilaian masing-masing. Bukan menuduh tetapi '??????jawapan pembaca sendiri rungkaikan.
Segala helah, tipu daya serta meyakinkan yang 'buta mata serta buta hati', bolih dibaca melalui 'pendedahan' yang dibuat olih 'wakil mereka', namun apa yang pasti 'apa yang dicari' pasti tidak akan ketemu dan akhirnya tetap menyalahkan 'andaian ' tidak tepat serta berbelit-belit.,.atau 'kabur. Tersembunyi yang disembunyikan.
Walau apapun 'ketentuan Allah SWT adalah pasti , bahawa Rasullulah s.,a.w telah bersabda bahawa kita telah sampai ke penghujungnya. Olih itu bersedia sajalah apa saja 'ketentuan' Allah SWT, terhadap segala 'percaturan' Nya.
Imbau kembali apa yang disabdakan olih Baginda Rasululah s.a.w :-
Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam usai melakukan shalat, beliau duduk di atas mimbar sambil tersenyum seraya berkata, “Hendaklah tiap orang-orang tetap berada di tempat shalatnya.” Kemudian beliau melanjutkan, “Tahukah kamu, mengapa saya kumpulkan kamu?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengerti.” Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. Aku kumpulkan kalian karena Tamim ad-Dari, seorang pengikut Nasrani, telah berbai’at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai Masih Ad-Dajjal. Ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri atas orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya, karena lebat bulunya. Mereka berkata pada binatang tersebut, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Kata Tamim, “Ketika binatang itu menyebut seseorang kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan. Lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang laki-laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap tubuhnya, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi. Kami bertanya, “Siapakah engkau ini?” Dia menjawab, “Kalian dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?”
Mereka mnejawab, kami adalah orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan kami terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini, dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qabulnya dan mana duburnya karena lebat bulunya. Lalu kami bertanya, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia, dan kami merasa tidak aman karena jangan-jangan dia itu setan.”
Dia (lelaki itu) berkata, “Tolong kabarkan kepada kami tentang desa Nakh Baisan.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Ia berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurman akan tidak berbuah lagi.” Dan dia bertanya lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ath-Thabariah.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Dia bertanya, “Apakah ada airnya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali.” Dia berkata, “Ketahuilah airnya akan habis.” Selanjutnya dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang negeri ‘Ain Sughar.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” DIa menjawab, “Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiramkan tanamannya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.” Dia berkata lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang Nabi orang Ummi, apakah yang dilakukannya?” Kami menjawab, “Beliau telah berhijrah meninggalkan Mekkah ke Yastrib.” Dia bertanya, “Apakah orang-orang Arab memeranginya?” Kami menjawab, “Ya.” DIa bertanya lagi, “Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?” :Lalu kami beritahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mamatuhi beliau. Dia bertanya, “Apakah benar demikian?” Kami menjawab, “Benar.” Dia berkata, “Ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah Al-Masih (Ad-Dajjal). Dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana di muka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuail Mekkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya dihadang oleh seorang Malaikat yang menghunus pedang, dan tiap-tiap lorongnya ada Malaikat yang menjaganya.”
Fatimah berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabada sembari mencocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah, yakni Madinah.’” Ingatlah, bukanlah aku telah memberitahukan kepadamu tentang itu?” Orang-orang menjawab, “Ya.” Selanjutnya beliau bersabda, “Saya heran terhadap cerita Tamim yang sesuai dengan yang apa saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia ada di laut Syam atau di Laut Yaman. Oh tidak, tetapai ia akan datang dari arah timur, arah timur, arah timur.” Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. Fatimah berkata, “Maka saya hafal ini dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.”
Ibnu Hajar berkata, “Sebagian ulama beranggapan bahwa hadist Fatimah binti Qais ini adalah sebagai Hadits Gharib yang hanya diriwayatkan oleh perseorangan, padahal sebenarnya tidak demikian. Hadist ini disamping diriwayatkan dari Fatimah binti Qais juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, Aisyah dan Jabir (Fathul Bahri 13: 328 )
An overview of the 67-acre parking ramp at Diego Garcia. Visible ORBAT as of 24 November, 2002, includes 6 B-52s and 7 Kc-135s
Camp Justice is a United States military base on Diego Garcia, a small, strategically located, isolated island in the Indian Ocean.[1][2][3] The island is in the Chagos Archipelago, part of the British Indian Ocean Territory.[4][5][6][7] American forces have used the Island since at least the mid-1960s, when the United Kingdom unceremoniously evicted the 2000 original inhabitants. The Island has both port facilities and an airstrip, capable of handling the largest aircraft.
Starting as early as 2004 rumors began to surface that the USA had been using Diego Garcia for the detention and torture of individual captured in the "Global War On Terror".[1][2][8] In 2006 Khalid Sheikh Mohammed one of the "high-value detainees" was suspected to have been held in Diego Garcia.[9]
ikhlas dari :- Cahaya Al Majid
99 % benar MH 370 mendarat diDiego Gracia dgn selamat,keselamatan penumpang selanjutnya kita tidak tahu hilangnya MH 370 sudah direncanakan oleh pemilik otoritas pulau ini, dgn kecanggihan intelejennya yg luar biasa, bahkan mereka sekarang ikut membantu mencari wah...wah....wah....dan tidak mungkin ada sinyal yg terpancar dari MH 370 semua bentuk sinyal sudah dipreteli begitu pesawat mendarat ,cat sudah diganti warna untuk disamarkan, hentikan pencarian di laut sampai kiamat ngak bakalan dijumpai serpihannya, beranikah mencari kesana ? ini saya tulis berdasarkan kekuatan batin....selanjutnya Allahhualam hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui, tetapi manusia wajib berusaha untuk mengungkap misteri.
ReplyDeleteSalam.Sekiranya terdapat lagi 'imbasan-imbasan ghaib' sekiranya sudi, bolihlah dikongsikan dengan blog ini. Hanya kekuatan ilmu amalan saja yang bisa menerobos 'kesamaran' mata manusia.
ReplyDelete