Angkasa yang dijadikan Allah SWT terbentang luas, luasnya adalah sejauh mata memandang. Setiap kerdipan mata akan menggambarkan keindahan langit yang dilihat oleh pancaindera manusia tanpa dapat manusia mengapainya. Batuan-batuan ini atau lebih dikenali sebagai serpihan 'bintang-bintang' yang terpecah dari induknya, melayang-layang diangkasa Allah SWT tanpa dapat dikawal oleh teknologi manusia. Hanya kuasa saja yang boleh mengendalikannya, iaitu, ketentuan Allah SWT.
Dan sesungguhnya Allah SWT berjanji dan bersumpah pula dengan 'bintang-bintang' ini. Apakah 'kekebihan' dan ' keistemewaanya" sehinggakan Allah SWT bersumpah dengannya. Rahsia ini hanya Allah SWT saja yang mengetahui. Dibawah ini dituliskan beberapa Firman Allah SWT mengenainya.
Firman Allah SWT:
وَإِذَا النُّجُومُ انكَدَرَتْ
Maksudnya: "Dan apabila bintang-bintang berjatuhan." (Takwir :2)
فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ
"Dan apabila bintang-bintang itu dihapuskan." (Mursalat : 8)
Ilmu metafizik diketahui oleh manusia pada akhir kurun ke 20 untuk menegaskan bahawasanya fasa perjalanan bintang-bintang melewati fasa di mana bintang tersebut berjatuhan dan juga fasa di mana bintang tersebut mengalami fasa penghapusan.
Bintang merupakan benda-benda angkasa yang berpijar (menyala-nyala), bersinar,dan bercahaya denagn sendirinya dan salah satu penyebab yang membuatkan bintang tersebut bersinar ialah proses pemantikan reaksi penggabungan nuclear kerana panasnya inti bintang yang ada di dalam bintang tersebut.
Apabila inti bintang berubah dengan sempurna menjadi besi, bintang melewati dua gumpalan proses awal sebagaimana partikel pertama, yakni adakalanya ia akan meledak dan memancarkan cahaya. Bintang seperti ini dalam bahasa astronomi di sebut sebagai Supernova dan ada pula bintang yang berakumulasi dengan dirinya sendiri.
Firman Allah SWT:
"Sungguh Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang beredar dan tenggelam" (Takwir: 15-16)
Apa yang menakjubkan di sini adalah proses kehancuran bintang sehingga bertukar menjadi bentuk bunga ros ini dinyatakan oleh Quran.
Surah ar-Rahman ayat 37,
فَإِذَا انشَقَّتِ السَّمَاء فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَان
Maksudnya:"Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu ingin dustakan?"
Ayat ini menceritakan mengenai langit yang sedang melalui proses kehancuran dan pada masa itu berubah menjadi merah seumpama bunga ros yang menyinar. ]
Salah satu contohnya adalah apa yang dikirimkan oleh teleskop ruang angkasa-Habel kepada kita berupa gambar-gambar sejumlah bintang ketika sedang terpecah pada tanggal 31 Oktober 1999 M.Biro Penerbangan dan Ruang Angkasa Nasional Amerika (NASA) menyiarkan sejumlah gambar yang ditayangkan oleh teleskop ruang angkasa tentang bintang yang mengalami fasa pemecahan.
Sekelompok bintang yang membentuk seperti kabut bercahaya yang sering disebut dengan nama mawar kemerahan yang mengkagumkan, inilah ibarat Al Quran yang sangat terperinci dan mengkagumkan.
Surah Al-Waqi'ah ayat 75-76
فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ
"Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang (orbit)."
وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
"Dan sebenarnya sumpah itu adalah sumpah yang besar, kalau kamu mengetahuinya."
وَعَلامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُون
"Dan Ia ciptakan tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk (arah yang hendak dituju)." (Surah an-Nahl ayat 16)
Apakah 'sumpah" Allah SWT itu?
Seperti yang pernah saya tuliskan dipost terdahulu, berhubung akan kembalinya serta kebangkitan kedua 'manusia' terpileh ini. Darimana asalnya, apa signifikanatnya, apa persamaannya, apa tandanya, apa abjadnya ,siapa keturunannya dan bermacam-macam lagi, sehinggalah, terjatuhnya 'petunjuk" dari langit ini dibumi berabjad " R" bersamaan hari Jumaat bertepatan waktu 3.15 (9).
Allah SWT berjanji, "segala sesuatu akan terjadi mengikut aturan dan kehendakNya."
Surah Fusillat:-
Kemudian Ia menunjukkan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit sedang langit itu masih berupa asap; lalu Ia berfirman kepadanya dan kepada bumi: "Turutlah kamu berdua akan perintahKu, sama ada dengan sukarela atau dengan paksa!" Keduanya menjawab: "Kami berdua sedia menurut - patuh dengan sukarela"
(Fussilat 41:11) |
Apakah Perjanjian dan sumpah Allah SWT sudah sampai kepenghujungnya.
Semoga manusia dapat memikirkannya.
Ikhlas dari : Cahaya Al Majid
No comments:
Post a Comment