MENEGUR UNTUK KEBAIKAN ADALAH PERBUATAN YANG MULIA |
Bismillah-hir-rahman-nir-rahim
Walau sejahat mana sekali pun seseorang manusia itu, namun, untuk 'menggelarkan'nya dengan panggilan seperti babi, anjing atau pun yang menyamakan dengan bintang adalah dilarang sama sekali. Perumpamaan yang diberikan itu samalah tarafnya seperti 'menghina' kebesaran Allah SWT.
Sebelum 'perkataan' itu dihamburkan sesedap mulut dan semanis lidah , fahamilah, firman Allah SWT dibawah ini :-]
35-19: Dan tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat.
35-20: Dan tidak sama yang gelap dengan yang bercahaya.
35-21: Dan tidak sama yang teduh dengan yang panas.
35-22: Dan tidak sama orang yang hidup dan orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya (Allah), dan engkau tidak mampu menjadikan mendengar orang yang dalam kubur.
35-28: Dan demikian (pula) antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak, pelbagai (pula) warnanya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah antara hamba-hamba-Nya (Allah), hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah adalah al-‘Aziz (Maha Perkasa), lagi al-Ghafur (Maha Pengampun).
Sesungguhnya melalui firmah diatas, Allah SWT telah mengiktiraf 'Ulama', olih itu dimana kedudukan kita apabila kita mencerca 'makhluk;" yang bergelar 'ulama' yang diangkat? Selagi 'ulama' itu tidak menyalahi peraturan Al Quran dan Sunnah dan beramal dengan 'ilmu'nya,serta mengajak seluruh manusia kejalan kebaikan seperti yang dituntut olih Al Quran maka tiada manusia lain yang berhak 'untuk' merendahkan martabatnya melainkan Allah SWT.
Bersangka baiklah. Jangan jadikan 'sifat' cemburu atau iri hati bernanah dihati kita , sekiranya seseorang manusia itu bertindak untuk tidak mahu bersama dengan 'pemahaman' kita , maka, tidaklah elok bagi kita untuk menghamborkan kata-kata yang' menghinakan' tambahan pula manusia yang kita perkatakan itu sememangnya berjuang dijalan Allah SWT dan beramal dengan Ilmu yang diyakini dan yang bersandarkan kepada kitab Al Quran dan Sunnah, maka, keterlanjuran bagi orang lain untuk menjatuhkan martabatnya sebagai 'binatang' maka berbaliklah 'ungkapan' itu kepada sipenutur. Apa yang dituduh amatlah besar kesalahannya dan tanyalah diri sendiri, mahukan kita berdiri dihadapan Allah SWT sebagai 'binatang'?.
Kepada sipenutur tiada jalan lain untuk 'mecuci' kesalahannya melainkan 'permohonan' maaf secara 'mata bertemu mata' dan ini adalah satu-satunya jalan yang diredai Allah SWT.
ikhlas dari :- Cahaya Al Majid
Ambik koa, padan muka, moga jadi binatang perangai dah seperti binatang. Yg d a'agungkan n.ajis pemecah kesatuan umat pencetus fitnah.
ReplyDelete5 sifat kehaiwanan pd manusia tertentu.
ReplyDelete1. Anjing - Ilmuan agama yg jahat, mendustakan agama, mengikuti nafsu, mementingkan keduniaan lbh dr redha Allah swt.
2. Binatang ternak - Pengikut yg mengikut membuta tuli, tidak berdasar Kebenaran, mengikut pimpinan walau dlm perkara yg bersalahan dgn Kebenaran.
3. Kera - Suka mengejek, merendah rendahkan, memperlekehkan perkara kebaikan yg dilakukan oleh org lain.
4. Kaldai - Memikul sesuatu yg tidak diketahuinya, dan tidat dpt memanfaatkannya.
5. Khinzir - Memakan atau mengambil tanpa mengira halal haramnya.
Yg pastinya UKE, non of the above. Dan ditakuti pula, yg menuturkan perkataan yg buruk yg ditujukan kpd seseorg, bila tidak sedemikian akan kembali kpd dirinya sendiri.